Dalam masyarakat Indonesia, minyak bulus tak hanya dianggap sebagai minyak untuk memijat, namun juga memiliki klaim menarik terkait kemampuannya dalam mengencangkan dan memperbesar payudara. Namun, di balik klaim ini, apa sebenarnya minyak bulus?
Dikutip dari Cosmetic and Skin, minyak bulus berasal dari proses pemanasan lemak dan bagian tubuh penyu di bawah sinar matahari, menghasilkan minyak yang kemudian diolah secara konvensional. Proses panjang ini melibatkan pemisahan minyak dari bahan mentahnya dengan pengeringan atau pemanasan selama berbulan-bulan.
Kandungan vitamin K, A, dan E dalam minyak bulus menjadi alasan utama kepopulerannya di dunia kecantikan. Sejak tahun 1930-an, minyak ini telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik mulai dari parfum, sabun, hingga krim wajah. Bahkan, manfaatnya juga meliputi pengobatan berbagai penyakit kulit, penyembuhan luka bakar, hingga menghilangkan flek hitam dan keriput di wajah.
Namun, apakah benar minyak bulus dapat memperbesar dan mengencangkan payudara? Menurut penelitian, belum ada bukti ilmiah yang menyokong klaim tersebut. Meskipun demikian, pijatan menggunakan minyak bulus atau jenis minyak lainnya dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan payudara, sehingga memberikan efek kencang dan terkadang terlihat lebih besar.
Tak hanya minyak bulus, minyak zaitun juga diakui memiliki klaim serupa dalam memperbesar payudara. Kandungan vitamin E dalam keduanya diklaim dapat mencegah penuaan dini pada kulit, termasuk payudara yang mengendur.
Mitos dan klaim seputar minyak bulus sebagai obat untuk memperbesar payudara memang masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasinya secara ilmiah. Meski begitu, manfaatnya dalam perawatan kulit dan kemungkinan efek pijatannya terhadap penampilan payudara tetap menjadi topik menarik dalam perbincangan tentang kecantikan dan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar